Tidak ada yang wujud, tidak ada yang nampak.
Tidak ada cinta, tidak ada benci.
Tidak ada luka, tidak ada pertolongan.
Tidak ada kasih sayang tidak ada rahmat.
Kecuali ENGKAU.
Ingat.
Ketika aku Kau adakan, Kau wujudkan dengan penuh kasih sayang,
lalu Kau lempar aku dalam comberan, kenistaan.
Aku sempat memanggil manggil Asma Agung Mu, meminta pertolongan, harapku.
Lama.., hingga terasa tiada pertolongan, tidak ada rahmat,
tidak ada kasih sayang, apalagi cinta. Pikirku.
Kau memanggilku dengan bahasa rahmat Mu, bahasa cinta Mu, bahasa ke Agung an Mu, bahkan hakikat Wujud Mu. Fanak?
Kini hanya ada Engkau, Wujud yang nyata.
Semua tabu.
Semua semu.
Aku lupa apakah itu kasih sayang, cinta, rahmat, keadilan, kerajaan Mu, bahkan keagungan Mu.
Yang ada hanya ENGKAU.
Aku bertanya siapa diriku? Fanak.
Aku bertanya kapan aku mengenal MU? Fanak.
Aku bertanya siapa penciptaku? Fanak.
Aku tidak akan cinta dan rindu, semua terlupakan karena INDAH MU.
Total Tayangan Halaman
Sabtu, 16 April 2016
Fanak
Jiwa besar
اشلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Salam santun....
JIWA BESAR
(sepenggal nasihat dari seorang Ulama besar, Imam besar, tokoh besar, Imam Syafi'i)
Janganlah engkau berupaya untuk selalu menang dalam setiap perdebatan, karena memenangkan hati lebih utama daripada memenangkan perdebatan!
Jangan kau hancurkan jembatan yang sudah kau bangun dan kau sebrangi, karena bisa jadi engkau membutuhkannya untuk kembali di satu hari nanti..!
Upayakan engkau selalu membenci kesalahan, bukan membenci pelakunya..!
Marahlah engkau pada maksiat, tapi maafkan pelakunya. Kritiklah pendapat orang, namun tetap hormatilah orang yang mengatakannya.
Tugas kita dalam hidup ini adalah membunuh penyakit, bukan membunuh orang yang sakit..!
Jika orang datang padamu meminta maaf, berilah maaf!
Bila engkau didatangi orang bingung, dengarkanlah curhatannya! Jika orang yang butuh datang padamu, berilah ia dari sebagian apa yang telah Allah berikan padamu.
Bila ada yang datang menasihatimu, berterima kasihlah kepadanya...!
Jangan pernah ragu bahwa balasan dari Allah jauh lebih mulia dari pada balasan manusia.
وعليكم شلام ورحمةالله وبركاته
Kamis, 14 April 2016
Ayat(2)
Ayat (1)
Rabu, 30 Mei 2012
Hidup
Indahnya kmatian
Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini, dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.
Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian, dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.
Biarku istirahat di ranjang ini, kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;
Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku;
Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku.
Hapuslah air matamu, saudaraku, dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.
Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak infiniti;
Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.
Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku. Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.
Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka;
Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku;
Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan yang kuasa dalam mataku, dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku….